Warga Desa Tanjung Medan Soroti Perbaikan Jembatan Dengan Dana Desa TA 2024 Rp110Juta

0
56
Warga Desa Tanjung Medan Kecamatan Ipuh Mukomuko Bengkulu, menyoroti perbaikan jembatan di Dusun 1, dengan panjang 9,5meter dan lebar 4meter yang menggunakan anggaran Dana Desa TA 2024 senilai Rp110juta.

Sunaryo, warga Desa Tanjung Medan, di rumahnya pada Kamis, 19 September 2024, kepada awak media mempertanyakan tujuan pemerintah desa memperbaiki jembatan yang berlokasi di dusun 1.

“Perbaikan tersebut diputuskan melalui musyawarah yang melibat masyarakat, kalau menggunakan dana desa, apapun yang dibangun harus dengan persetujuan dari seluruh warga, jika dilakukan rapat, kemungkinan internal mereka saja atau sesama perangkat pemerintahan desa”, kata Sunaryo.

Menurut Sunaryo, perbaikan jembatan juga tidak ada manfaatnya bagi masyarakat, karena kebun di sekitarnya bukan milik warga Desa Tanjung Medan.

“Banyak warga yang menyampaikan kepada saya, baik itu ketika ngobrol di warung dan di hajatan perbaikan jembatan tersebut bukan kebutuhan tidak ada manfaatnya , di sekitarnya kebun yang ada itu bukan milik warga Tanjung Medan ” jelas Sunaryo.

Sunaryo juga mengatakan anggaran untuk memperbaiki lantai dan pagar jembatan, serta dua loneng, Dana Rp.110.624.750,- bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024, tidak masuk akal.

“Memperbaiki jembatan, untuk lantai, pagar dan dua lonengnya saja, itu tidak masuk akal”, ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan salah seorang tukang yang sedang bekerja ketika ditemui awak media di lokasi jembatan pada hari Kamis, 19 September 2024.

“Perbaikan jembatan hanya membangun lantai, pagar dan dua loneng, karena pondasi, gelagar, dan dua loneng lama sudah ada”, kata tukang yang bernama Tatang, ketika ditemui awak media sedang bekerja sendirian.

Ketika ditanya awak media, apakah loneng dan pagar jembatan dilakukan pengecatan.

“Kalau ngomong untuk dicat gak ada,” jawab Tatang.

Tatang juga mengungkap, perbaikan jembatan, membuat lantai, pagar dan loneng dan jembatan di upah Rp.14juta.

“Untuk dana sebesar itu, (Rp.110.624.750), cukup tinggi, mestinya upah kerja dua puluhan juta”, beber Tatang.

Selanjutnya, awak media ke Kantor Desa Tanjung Medan untuk konfirmasi, tapi tidak ada, kepala desa dan perangkat yang bisa ditemui, pintu kantorpun dalam keadaan tergembok.

Dan pada Jumat, 20 September 2024, awak media dapat bertemu dengan kepala desa dan kadus dusun 1, yang juga sebagai TPK (Tim Pelaksana Kegiatan).

Menurut Kepada Desa Tanjung Medan Joko Purnomo, perbaikan lantai, pagar dan dua loneng sudah melalui musyawarah.

“Kalau sekiranya tidak musyawarahkan untuk desa, kemungkinan kami tidak berani melakukan perbaikan jembatan tersebut”, kata Kades Joko Purnomo, di ruang kerjanya.

Selanjutnya Joko Purnomo menjelaskan, ketika ditanya anggaran Rp.110.624.750, untuk memperbaiki jembatan sepanjang 9,5meter dan lebar 4meter dianggap tinggi oleh warga, dan papan informasi kegiatan yang dipasang di pohon

“Kami tidak memperbaiki jembatan saja, di situ dilakukan pembukaan badan jalan, satu item, dan untuk papan informasi yang dipasang dipohon itu sudah umum” jelasnya

Di tempat yang sama, Ketua TPK kepada awak media mengatakan perbaikan jembatan sudah sesuai dengan RAB, dan membantah bahwa pagu anggaran dianggap tinggi oleh warga.

“Kalu tinggi itu dari mana, kita TPK merealisasikan sesuai dengan apa yang ada, dan RAB-nya ada di rumah,” kata Ketua TPK.

Dari penjelasan Ketua TPK, Rahmat,  pembukaan badan di Dusun 1 jalan sepanjang 250meter, Rp.20.232.000,  anggaranya terpisah dari kegiatan perbaikan jembatan.

“Keseluruhan yang dibuka 250meter, ada yang gak terealisasi, tenaga kerja, karena siring tidak digali, karena tidak perlu siring, karena pembukaan sudah dipunggukan”, katanya.

Menurut Ketua TPK Rahmat, di RAB tidak ada siring, tapi gambar ada.

“Gak perlu siring, maka kami silpakan”, tegasnya.

Awak media kemudian menanyakan, terkait papan proyek apa masuk dalam RAB dan di pasang di pohon.

“Kurang tahu ya, bagaimana ya, cari kami simpelnya saja, kalu ditancapkan pakai kayu, rata-rata.. ya namanya orang”, jawab Ketua TPK.

Di tempat yang berbeda Ketua BPD Tanjung Medan, Andre, perbaikan jembatan dan pembukaan badan jalan untuk mendekat jarak tempuh, atau aktivitas warga.

“Rehab jembatan dan pembukaan badan jalan untuk mendekatkan jarak tempuh warga, seperti mau ke masjid ke jalan poros lebih dekat, dan kegiatan tersebut sudah dimusyawarahkan, mungkin warga yang bertanya tidak hadir ketika musdes” kata Ketua BPD Andre.

Adanya pendapat dari warga anggaran Rp.110.624.750 perbaikan jembatan dianggap terlalu besar, ketua BPD Andre menjelaskan, anggaran patokannya dari belanja TPK.

“Masalah pembangunan BPD sebatas monev (Monitorng dan Evaluasi), masih dalam pekerjaan, desa belum melakukan serah terima kepada BPD, evaluasi belum, kalau anggaran patokan belanjo tobo itu (red,belanja TPK) itu,” ucapnya.

Terkait pemasangan papan informasi kegiatan yang dipasang di pohon.

“Kalau memang dipasang di pohon, itu kecerobohan,” ucapnya kepada media kepada awak media, di kediamannya, Jumat, 20/09/24. (KR74)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here